Jumat, 27 Januari 2012

CARA MEMBUAT DENDENG ITIK


Dendeng Itik merupakan salah satu bentuk daging olahan yang khas yang dapat diperoleh dari daerah Kalimantan Selatan.  Perbaikan pembuatan dendeng itik yang perlu dilakukan untuk meningkatkan mutunya adalah sebagai berikut :
a.      Bahan :
1 Kg Daging Itik (tanpa kulit dan lemak)
 b.      Bumbu : 
          20 Gram Kunyit
          30 Gram Garam dapur
          30 Gram Gula Merah
          20 Gram Ketumbar
          15 Gram Bawang Putih
          30 Gram Bawang Merah
          10 Gram Asam
           Sendawa seujung kecil sendok teh

           c.       Cara Pembuatan
1.      Daging dicuci dan digiling sampai halus
2.      Bumbu – bumbu dihaluskan
3.      Daging giling dan bumbu yang dihaluskan dicampur, kemudian didiamkan selama 2-3 jam dan bila ada lemari pendingin akan lebih baik didiamkan 1 malam.
4.      Cetak tipis 2-3 mm.  Kemudian dijemur dibawah sinar matahari sampai kering   ± 5 hari 

 

KIAT PRAKTIS MEMILIH JAJANAN

Di era globalisasi dan meningkatnya kebutuhan rumah tangga, menuntut kaum ibu untuk bekerja diluar rumah.  Akibatnya waktu ibu untuk mentediakan makanan bagi keluarganya sangat terbatas sehingga akhirnya memilih untuk membeli makanan atau pangan jajanan.
Pangan jajanan banyak sekali macamnya. Bakso, mie goreng, nasi goreng, ayam goreng, burger, cakue, tahu goreng, es jepit, es lilin dan masih banyak lagi macamnya.

Pangan jajanan membantu member pasokan gizi dan energi yang baik bagi keluarga.  Di lain pihak ada potensi bahaya yang timbul dari pangan yaitu pencemaran pangan yang dapat menimbulkan keracunan.

SUMBER PENCEMARAN PANGAN

Bahaya penyebab penyakit yang berasal dari pangan, yaitu :
1.      Bahaya Fisik, dapat berasal dari :
Potongan kaleng, pecahan gelas/kaca, potongan ranting kayu, kerikil/batu, rambut, kuku, perhiasan, staples, dan lain-lain.
2.      Bahaya Kimia, dapat berasal dari :
a.       Alami :
·         Palotoksin dan amatoksin dalam jamur beracun
·         HCN dalam singkong racun
·         Asam jengkolat dalam jengkol
·         Racun tetrodotoksin dalam ikan buntal
b.      Cemaran Udara dari luar :
Cairan pembersih, pestisida, cat, komponen kimia dari peralatan/kemasan yang lepas dan masuk kedalam pangan; termasuk logam berat dan bahan tambahan pangan berbahaya.
3.      Bahaya Biologis, dapat berasal dari :
·         Mikroba (virus, parasit, kapang, bakteri)
·         Binatang ternak
·         Hewan peliharaan (anjing, kucing, burung)
·         Binatang pengerat (tikus)
·         Serangga (kecoa, lalat, dsb)

KIAT MEMILIH PANGAN JAJANAN YANG AMAN
1.      Membeli pangan jajanan yang dijual ditempat yang bersih dan terlindung dari matahari, debu, hujan, angin dan asap kendaraan bermotor.
2.      Memilih pangan yang bersih dan tertutup dari debu
3.      Hindari pangan yang dijual ditempat terbuka dan tanpa penutup
4.      Hindari jajan ditempat yang kotor dan tercemar
5.      Hindari makanan yang dibungkus dengan kertas bekas atau kertas koran
6.      Hindari pangan yang pembungkusnya di stapler dan tidak boleh ada benda asing dalam pangan
7.     Jangan terpedaya dengan harga yang murah, pangan yang mengandung bahan tambahan pangan yang berbahaya dan terlarang biasanya dijual murah.
8.      Warna yang mencolok dan berpendar, berbahaya!!!

Sumber : Kantor Ketahanan Pangan Kab. HST

Proses Penetasan Telur Itik dengan Mesin Tetas Sederhana

PENETASAN TELUR ITIK

Penyebab rendahnya daya tetas telur itik karena :

v  Kontaminasi embrio
v  Teknik inkubasi/penetasan
v  Adanya Inbbreeding

Sistem penetasan pada telur itik, dapat dilakukan dengan   2 macam cara :

v  Alami
v  Buatan, yaitu dengan menggunakan mesin tetas baik yang sederhana, semi otomatis maupun yang otomatis.

PENGERTIAN PENETASAN

Istilah Penetasan dikenal sebagai usaha untuk menghasilkan anak/keturunan pada ternak unggas.  Penetasan juga merupakan suatu proses biologis yang kompleks untuk menghasilkan generasi baru dalam usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup ternak unggas yang berkesinambungan.


HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

v  Kelembaban 75% - 85%
v  Temperatur 38,5% - 37,2%
v  Pemeriksaan telur (candling) pada hari ke 3, 7, 16, 24