Rabu, 13 November 2013

Pemanfaatan Trichoderma, sp Dengan Pembuatan Kompos (Trichokompos)



 
­
 Sesuai dengan konsep dasar penerapan PHT (Pengendalian hama Terpadu)  antara   lain adalah Budidaya Tanaman sehat, dengan penerapan budidaya tanam  sehat seperti terpenuhi unsur hara bagi   tanaman, disamping penggunaan varietas bersertifikat, bebas dari hama  & penyakit    serta sistem tanam baris arah timur barat  yang dapat mengurangi kelembaban sekitar tanaman dan tanaman akan lebih tahan  terhadap serangan hama & Penyakit.  Saat ini telah ditemukan agen hayati yang diberi nama Trichoderma yang kegunaannya dapat mencegah atau menjaga tanaman dari gangguan serangan jamur  penyakit yang ditularkan melalui tanah.


Manfaat Trichoderma antara lain :


1.        Mencegah serangan penyakit tanaman yang ditularkan melalui tanah
2.        Mempercepat proses pelapukan bahan organik seperti jerami, gulma, dll.
3.        Menggemburkan/memperbaiki struktur tanah
4.        Menguraikan unsur hara yang terikat dalam tanah

Dengan adanya manfaat dari penggunaan  trichoderma maka akan berdampak pada :

1.        Membantu ketersedian hara dalam tanah
2.        Meningkatkan kualitas hasil
3.        Meningkatkan produksi padi 1-2 ton/Ha
4.        Biaya produksi lebih rendah dibanding menggunakan pupuk kimia/anorganik
5.        Petani bisa menyediakan pupuk sendiri
6.        Ramah lingkungan
 


Trichoderma ada 2 macam, yang berbentuk cairan dapat disimpan dalam botol bekas air mineral/jerigen. Sedangkan bentuk padat dengan  media beras yang disimpan  dalam kemasan plastik.

Cara pengaplikasian  trichoderma dapat disemprotkan langsung ke lahan atau dapat juga untuk pembuatan kompos sehingga menjadi trichokompos.

Dalam pembuatan trichokompos bahan  yang dapat dipergunakan disamping jerami, juga bisa dicampur eceng gondok/gulma serta serbuk gergaji.  Adapun tahapan pembuatan trichokompos adalah sebagai berikut :

A.      Bahan-bahan :

-          Jerami 15 kubik ( 1 Ha jerami )
-          Pupuk kandang 15 karung
-          Trichoderma padat 4 kg atau trichoderma    cair 4 liter
-          Air bersih

B.       Alat yang diperlukan :

-          Terpal, cangkul
-          Ember, sprayer dan saringan

C.      Cara pembuatan :

-          Kumpulkan jerami ditepi lahan atau pematang sawah
-          Jerami dibagi / disusun beberapa lapisan          ( jerami yang dicacah akan lebih cepat jadi )
-          Taburi pupuk kandang kemudian disemprot / ditaburkan biakan trichoderma  lalu diberi air secukupnya agar lembab
-          Tutup lapisan jerami dengan menggunakan terpal selama proses kelembaban selalu dijaga dengan cara diberi air.


-          Selama 12 hari tumpukan jerami dibalik, ditutup terpal lagi sekitar 20 hari trichokompos sudah jadi
-          Trichokompos yang sudah jadi, siap ditaburkan dilahan sawah sebagai pupuk organik.


Kandungan hara berbagai jenis bahan organik yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas tanaman.

Jenis bahan organik
Kandungan hara (%)
C-Org
N
P
K
Ca
Mg
C/N
Kotoran sapi
10,08
0,92
0,23
1,03
0,38
0,38
10,98
Kotoran ayam
22,39
1,99
1,57
2,49
2,44
0,96
11,25
Jerami padi
49,41
1,21
0,16
1,26
0,44
0,12
40,83
Kompos jerami padi
30,58
1,15
0,09
0,91
0,15
0,05
26,59
Sekam padi
48,14
0,36
0,18
2,38
0,10
0,03
133,72
Jerami jagung
52,58
0,84
0,16
0,99
0,34
0,12
62,59
Jerami kc. Tanah
47,01
2,37
0,21
0,77
2,18
0,09
19,84
Gliricidia sp.
52,27
3,38
0,36
2,93
1,85
0,44
15,46
Flemngia sp.
52,49
2,42
0,23
1,45
0,86
0,36
21,69
Sesbania sp.
54,16
3,50
0,33
2,75
1,44
0,32
15,47

Tidak ada komentar:

Posting Komentar